Pengelompokkan Limbah
OLEH :
Kelompok 4 :
Ketua :
Suprianto
Anggota : Edi Candra
Febriansyah
Hendri Jon
Ilham.B.
GURU PEMBIMBING : Yuli Yanti S.Si
Pemerintah Kabupaten MusiBanyuasin
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMK Negeri 2 Sekayu
Tahun Ajaran 2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbilalamin,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami Kelompok 4 Kelas XI TITL1 SMK NEGERI 2 SEKAYU dapat menyelesaikan
tugas penyusunan makalah ilmu pengetahuan alam
yang berjudul “PENGELOMPOKKAN LIMBAH”. Sesuai dengan judul yang telah disebutkan diatas,
dalam makalah ini kami memaparkan mengenai pengelompokan
limbah, serta
materi-materi lain yang berkaitan dengan topik tersebut. Tujuan dari penyusunan makalah
ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA, juga kami
susun sebagai bahan pembelajaran diskusi kami bersama kelompok lain.
Namun di samping itu, kami menyadari betul bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu kami
mengharapakan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para
pembaca sekalian agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.
Sekayu, 21 Agustus 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................... 1
Daftar Isi........................................................................................................................................ 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................................... 4
1.4. Manfaat.................................................................................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Mengenai Pengelompokkan Limbah...................................................................................... 5
2.2. Pengelompokkan Berdasarkan Jenis Senyawa....................................................................... 5
2.3. Berdasarkan Wujudnya.......................................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan..................................................................................................................... 9
3.2.
Saran............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimulai dengan makin maraknya
industri besar yang berdiri serta kehidupan masyarakat yang tidak peduli
terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah timbuh tumpukan limbah atau pun sampah
yang tidak di buang sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan
manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan
terutama pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu karya tulis ini akan
dilengkapi dengan faktor – faktor yang timbul dan upaya – upaya yang dapat
dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya
tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah
serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas
kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana
mestinya.
mendaur ulang serta limbah lain
yang bias dimanfaatkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:
Ø Apa saja jenis-jenis pengelompokkan limbah?
Ø Berdasarkan Wujudnya ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui pengelompokkan limbah beserta penyebabnya, wujudnya dan dampak bagi kehidupan
masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat.
1.4 Manfaat
1.
Dapat mengetahui jumlah pengelopokkan
limbah yang ada di lingkungan masyarakat
2.
Dapat mengetahui
teori-teori asal mulanya limbah berasal
3. Dapat mengetahui persebaran pengelompokkan limbah yang berdasarkan jenisnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
limbah
merupakan benda padat,cair,gas dan B3 yang sudah tidak diperlukan lagi umumnya
limbah mengandung bahan pencemar yang bervariasi.
2.1 Berdasarkan jenis senyawanya
1. Limbah organik
Limbah
organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi
baik aerob atau anaerob.
Limbah organik mudah
membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan kering, potongan-potongan
kayu, dan sebagainya. Limbah organik terdiri atas bahan-bahan yang besifat
organik seperti dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan industri.
Limbah ini juga bisa dengan
mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia
yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai,
danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup
didalamnya.
Limbah
organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang
lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan
bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat
oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti
pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga
lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat
beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik.
Limbah organic dibagi
menjadi dua, yaitu:
Ø Limbah organic basah
Limbah ini memiliki
kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Ø Limbah organic kering
Limbah ini memiliki
kandungan air yang relative sedikit. Contohnya kayu, ranting pohon, dedaunan
kering, dan lain lain.
2. Limbah Anorganik
Limbah
anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah
ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi
dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya.
Limbah anorganik yang dapat
di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang
dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary
landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran (pulverisation).
Akibat dari limbah seperti
ini (plastik,styrofoam, dll) adalah menumpuk semakin banyak dan menjadi polutan
pada tanah misalnya, selain menggangu pemandangan.
Air limbah industri dapat
mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
Ø Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang
berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Ø Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang
berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas
plastik, kaleng dan aluminium.
2.3 Berdasarkan Wujudnya
3. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan
yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestic,limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis
besar limbah padat terdiri dari :
1)
Limbah padat yang mudah terbakar.
2)
Limbah padat yang sukar terbakar.
3)
Limbah padat yang mudah membusuk.
4)
Limbah yang dapat di daur ulang.
5)
Limbah radioaktif.
6)
Bongkaran bangunan.
7)
Lumpur
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6
kelompok, yaitu :
a)
Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat
semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah busuk atau terurai
mikroorganisme. Sampah ini umumnya berasal dari sector pertanian dan makanan,
misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit buah-buahan.
b)
Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu
limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh
mikroorganisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan
logam.
c)
Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu,
biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angina karena ringan dan
tidak mudah membusuk.
d)
Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah
yang berupa bangkai Hewan/binatang (selain tumbuhan).
e)
Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil
sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti
dedaunan, kertas, dan plastic.
f)
Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat
buangan industry. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya
4. Limbah Cair
Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang
berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya.
secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan
tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan pada :
a)
Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu
contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b) Parameter Logam,
contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c) Anorganik non Metalik
contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d) Organik Agregat
contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e) Mikroorganisme contohnya
E Coli dengan metoda MPN
f) Sifat Khusus
contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g)
Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
5. Limbah Gas
limbah gas merupakan asap-asap dari kegiatan industri maupun rumah
tangga yang dapat mencemari udara (polusi udara). Contoh:
- Gas CO
- O2
- NO2
- CO2
- H2
- SO2
- HCL
- Dll.
6. Limbah B3
limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan beracun yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan,
tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu
atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang
bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari
hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi
sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang
dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi
tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak pula kita jumpai limbah atau
sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan
lingkungan lainnya
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah,
diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).
3.2 Saran
Untuk lebih
memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari
referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu,
diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun
yang ada di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi.html